Secara terpisah saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Amin Abdullah dan Prof. Musa Asy’arie atas tanggapan dan apresiasi yang disampaikan melalui pesan e-mail dan meminta untuk meneruskan tulisan ini ke website UIN Sunan Kalijaga (http://www.uin-suka.ac.id/). Terima kasih. Wassalamu’alaykum Wr Wb.
Rabu, 05 Februari 2014
Dari UIN hingga ke JERMAN
"All your
dreams can come true if you have the courage to pursue them." –Walt Disney. (Kalimat bijak ini terpajang di Lt.4 dinding Laboratorium Terpadu UIN Sunan Kalijaga).
Tahun 2006 setelah lulus dari MAN Pamekasan, Jawa Timur saya bersyukur karena
diterima di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, Prodi
Pendidikan Matematika melalui jalur PBUCM singkatan dari Penerimaan Bibit
Unggul Calon Mahasiswa (sejenis PMDK).
Perkuliahan di tahun-tahun awal terasa cukup berat karena saat itu kota
Jogja baru saja mengalami gempa dahsyat yang meluluh lantahkan banyak bangunan
termasuk beberapa gedung UIN
Sunan Kalijaga. Akhirnya perkuliahan untuk Fakultas kami (Fakultas Saintek) dipindahkan ke Hotel UIN Sunan Kalijaga di daerah Maguwoharjo, dekat bandar udara Adi
Sucipto.
Dengan alasan keterbatasan ekonomi orang tua, saya memilih untuk tinggal satu kost berukuran 3x4 bersama
kakak kandung yang saat itu sedang menyelesaikan skripsi di Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). Jarak antara kost dan kampus sementara yang lumayan jauh tersebut memaksa saya untuk mengayuh sepeda
ontel karena ongkos naik angkutan umum terasa memberatkan (saat itu ongkos
angkot PP Rp. 4.000,-). Saya
sering berangkat lebih awal sebelum perkuliahan dan mampir ke masjid untuk
beribadah dan sekedar mendinginkan keringat. Secara jujur memang terkadang hati
terasa ‘terpukul’ ketika di jalan
raya melihat banyak teman
lain dengan nikmatnya melaju
dengan sepeda motornya apalagi saat
panasnya terik matahari di siang hari yang seakan-akan membakar kulit, namun ada sesuatu bisikan hati
yang selalu kuyakini bahwa “roda nasib pasti berputar, asal kita mau mengayuhnya, semakin
kencang kita mengayuh semakin kencang pula roda nasib
tersebut berputar, seperti halnya dengan roda
sepeda yang sedang kuayuh ini!!”, motivasi seperti inilah yang selalu membuatku tak pernah lelah dalam
mengejar mimpi.
Konsep integrasi-interkoneksi buah pemikiran Prof. Amin Abdullah (saat itu
masih menjabat sebagai Rektor) yang dituangkan salah satunya dengan mendirikan Fakultas ilmu umum seperti Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas
Sosial dan Humaniora dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
saya rasa sangat sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan dan keberagamaan era
multikulturan kontemporer saat ini. Dengan diterapkannya konsep
integrasi-interkoneksi ini akan menghasilkan sarjana-sarjana yang mampu berpikir cerdas, kritis dan berhati
jernih. Menjadi salah satu jalan dalam menghadapi tantangan
bangsa yaitu merosotnya
nilai-nilai moral masyarakat
Indonesia. Saat diterima sebagai anggota Akademi
Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang
berjudul ‘AGAMA, ILMU DAN BUDAYA, Paradigma integrasi-interkoneksi keilmuan’, Prof. Amin Abdullah
menyampaikan bahwa Konsep integrasi-interkoneksi ini meyakini bahwa
seharusnya “tidak ada benturan antara Ulumu al-din (agama) dan Ilmu umum (sains, sosial, alam)” dengan catatan Ulumu
al-din dan ilmu umum tersebut bisa dipahami
secara TEPAT.
Setelah lulus dari UIN Sunan Kalijaga pada bulan Desember tahun 2010,
saya mencoba beberapa
kesempatan beasiswa baik di
dalam maupun luar negeri.
Informasi-informasi mengenai beasiswa tersebut saya dapat dari laman web,
millist, info dari dosen,
info di papan pengumuman dan teman. Saat ini informasi-informasi seperti ini
sangat mudah didapatkan baik dari grup-grup facebook atau menuliskan hashtag #beasiswa #scholarship di Twitter maka cukup menunggu sekejapan
mata informasi tersebut memenuhi layar leptop kita atau dalam istilahnya “kalo zaman dulu kita mencari beasiswa tapi
saat ini beasiswalah
yang mengejar-ngejar kita”. Jadi sekarang tergantung dari kita sendiri yang mau memperjuangkannya atau
tidak.
Dengan bekal ilmu selama studi di UIN Sunan Kalijaga dan
aktif dalam kegiatan kampus diantaranya
menjadi Asistensi Dosen beberapa mata kuliah dan praktikum, mengurus kelompok
bahasa Arab bernama MAJLUGHA (Ketua), aktif di UKM Karate INKAI (Atlit, MPA, Pelatih), juga mengikuti kegiatan di luar kampus seperti
kelompok kreatif Mahasiswa se-Jogja yang bernama Sourch of Inspiration Club (Koordinator kampus UIN), aktifitas
kemasyarakatan di daerah tempat tinggal serta pengalaman bekerja di bimbingan
belajar (tentor), Gadjah Mada Mengajar (Voluenter), Taman Pintar (Voluenter),
berjualan kue lebaran, dll. Dengan bekal pengalaman tersebut, do’a dari
orang tua dan bantuan orang-orang sekitar maka saya berani bersaing dengan Mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk meraih beasiswa Pemerintah
Turki dan puji syukur alhamdulillah saya diterima sebagai salah satu penerima
beasiswa Master of Mathematics and Science Education di Marmara University, Istanbul. Salah
satu kampus terbaik yang ada di Turki.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh civitas
akademik UIN Sunan Kalijaga terutama para Dosen di lingkungan Fakultas Saintek dan Rektor UIN Sunan
Kalijaga Prof. Musa Asy’arie yang telah memberikan kepercayaanya berupa surat
rekomendasi dan nasihat untuk terus berkarya serta bantuan materil yang sempat diselipkan ke kantong saya. Tidak lupa kepada Keluarga Ibu, Ayah, Saudara (Ary, Septy) atas do'a dan ketulusannya, juga kepada Om Sulaiman yang telah membantu membiayai tiket pesawat dari Indonesia ke Turki. Semoga Allah YME membalasnya dengan
balasan berlipat, Amin.
Setelah mengikuti kelas persiapan bahasa Turki dan menjalani perkuliahan
selama dua semester saya kembali mendapatkan
kepercayaan lagi kali ini dari Marmara University untuk terbang ke Technische
Universitat Braunschweig
(TU Braunschweig), di kota Braunschweig, Germany
dalam program exchange students, Erasmus
Mundus scholarship selama satu semester (Oktober 2013-Maret 2014).
Salah satu Beasiswa yang dikelola oleh European
Union (EU). Braunschweig merupakan salah satu kota di Negara bagian Niedersachsen (Jerman adalah
negara federasi terdiri
dari 16 negara bagian), kota ini merupakan kota terluas kedua
setelah Ibu kota Negara bagian yaitu Hannover. TU Braunschweig merupakan kampus teknik tertua di
Jerman yang didirikan pada tahun 1745 dan masuk dalam TU9 yang merupakan suatu
asosiasi sembilan Universitas
Teknik terbaik di Jerman serta
masuk kategori sepuluh universitas terbaik di Jerman dalam bidang Research. Keberadaanku di TU
Braunschweig dalam rangka melakukan penelitian thesis dan mengikuti beberapa
kursus seperti kursus bahasa Jerman, Developing
english writing skill for research serta mengikuti beberapa aktivitas extra
campus bersama mahasiswa internasional lainnya.
Bagiku, terus berusaha mengembangkan kemampuan diri mutlak dilakukan bagi
para Cendikiawan salah satunya dengan menempuh studi di luar negeri.
Kuliah di luar negeri memberikan kita pengalaman baru dan manfaat dalan hidup ini. Kita akan berinteraksi dengan
budaya akademik yang berbeda, bertemu dengan mahasiswa dari seluruh penjuru
dunia serta memperkaya perspektif dan pola pikir.
Melalui tulisan ini saya ingin mengucapkan bahwa
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tidak boleh pesimis, jika kita mau memperjuangkannya maka kita pasti akan mampu bersaing
dengan mahasiswa dari Universitas
lain baik di tingkat nasional bahkan Internasional, seperti halnya makna dari
kalimat bijak di atas yang saya pilih untuk mengawali tulisan ini yaitu “semua impian kita pasti
akan terwujud, jika kita mau memperjuangkan impian-impian tersebut.”
Terakhir, tidak ada maksud untuk membanggakan diri dalam tulisan ini,
karena tulisan ini hanyalah senoktah tinta dan saya yakin masih banyak dari alumni UIN
Sunan Kalijaga lainnya yang lebih berprestasi, lebih melanglang buana, bahkan telah berkontribusi secara nyata untuk tanah
air tercinta. Oleh sebab itu saya juga berharap suatu hari nanti sambil menyerup kopi hangat bisa membaca tulisan atau pengalaman dari sahabat-sahabat
alumni yang lain.
Secara terpisah saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Amin Abdullah dan Prof. Musa Asy’arie atas tanggapan dan apresiasi yang disampaikan melalui pesan e-mail dan meminta untuk meneruskan tulisan ini ke website UIN Sunan Kalijaga (http://www.uin-suka.ac.id/). Terima kasih. Wassalamu’alaykum Wr Wb.
Secara terpisah saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Amin Abdullah dan Prof. Musa Asy’arie atas tanggapan dan apresiasi yang disampaikan melalui pesan e-mail dan meminta untuk meneruskan tulisan ini ke website UIN Sunan Kalijaga (http://www.uin-suka.ac.id/). Terima kasih. Wassalamu’alaykum Wr Wb.
Pic: Bersama para Asisten Praktikum Matematika di Lab. Terpabadu
Braunschweig, 2 Februari 2014
@budysugandi
Mahasiswa angakatan 2006, Prodi
Pend. Matematika, Fakultas Saintek, UIN Sunan Kalijaga
Jembatan Pelajar Indonesia
Dari Indonesia untuk Anak Indonesia
Jembatan Pelajar merupakan gerakan sosial dan rintisan (start-up) teknologi pendidikan dengan tiga fokus utama; Membantu pelajar Indonesia untuk menggali potensi diri, Merupakan situs marketplace pencarian guru keterampilan (skill-based teacher) dan sebagai tempat bagi guru keterampilan untuk mencari siswa. Menyediakan layanan bimbingan bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan baik ke dalam maupun ke luar negeri.
07.04.00
pena
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
tinggalkan coment anda, krna satu kata anda sangatlah berarti