Minggu, 16 Maret 2014

Kebutuhan hidup selama Erasmus


Dari buku panduan exchange student yang diterbitkan oleh kampus (Exchange Student Guide, TU Braunschweig), dituliskan bahwa Kota Braunschweig merupakansalah satu kota yang biaya hidupnya  tidak mahal di Jerman. Tentu saja itu tergantung dengan lifestyle masing-masing individu. Di situ tertulis bahwa kebutuhan minimum berkisar 700 euro/bulan termasuk dengan biaya sewa tempat tinggal. Berikut detail listnya:

1) Sewa: 215 euro
2) Konsumsi: 190 euro
3) Pakaian: 50 euro
4) Asuransi: 70 euro
5) Buku dan perlengkapan komputer: 50 euro
6) Telepon dan Internet: 50 euro
7) Olah raga dan hiburan: 75 euro
Sehingga total: 700 euro

Sebenarnya meskipun orang matematika saya kurang suka dnegan  hitung-hitungan begini. Terutama tentang duit (gak tahu kenapa. hee), namun karena ini demi kepentingan informasi baiklah, kita coba mainkan angka-angkanya sedikit.

Nah dari list di atas tentu saja saya (ini sy lho, gak tahu dg kalian) harus ngirit atau tepatnya menyesuaikan dengan keadaan kantong dan emang lifestylenya uda dari sononya begini.

1) Sewa rumah dan 2) makan oke lah BOLEH, inikan kebutuhan primer meski harus dihemat juga. Apalagi tempat tinggal saya ada dapur, kompor dan rice cooker yang sengaja saya bawa dari Turki, maklum Indonesia banget, without rice I am nothing. Hee.  
3) pakaianku uda banyak, kubawa dari Turki, bahkan banyak yang gak kepake. Jadi gak perlu beli tiap bulan meskilah beli beberapa buat kenangan.  
4) Asuransi, harus ada nih (ada pembahan khusus*).
5) Buku di perpustakaan banyak tinggal pinjam gratis, namun meskinya lagi yaitu buku2 yg gak bisa dipinjam di perpus semisal diktat kursus dan mata kuliah serta referensi untuk koleksi pribadi. Komputerpun demikian, masih awet muda. Gak perlu perawatan khusus.
6) Untuk HP selama di sini saya pakai provider vod***n. Cukup dengan mengisi pulsa 15 euro/bln, sudah dapat paket telepon, sms dan internet.
7) Olah raga, wong biasa main bola cekeran kok... Uda jogging atau push up sendiri aja gratiiis tis. Hiburannya ya jalan-jalan pake tiket mahasiwa yang bisa keliling menggunakan transportasi kota gratis (fasilitas buat mahasiswa).
Nah kalo ini berhasil ditekan kan lumayan gan!

Selama hidup kurang lebih 6 bulan tentu saja harus berusaha survive, mendapatkan ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Aktif mengikuti kegiatan kampus, program bareng teman2 mahasiwa International, ikut konferensi, nongkrong-nongkrong (ini juga penting gan!) itu mutlak sy lakukan. O yah selama disini juga sempat kerja untuk beberapa bulan (bekerja di di toko parfum, lumayan pendapatannya buat ngombe kopi… semoga lain waktu bisa menuliskannya).

*Asuransi. Perihal ini perlu dibahas secara terpisah karena agak sedikit ribet.
Sebelum memulai perkuliahan, pihak Internasinal office mengadakan orientasi yang membahas tentang persiapan sebelum mengikuti kuliah, fasilitas yang bisa dimanfaatkan, mendaftar perpustakaan sampai pada urusan sebelum meninggkalkan kampus kelak. Salah satu isi orientasi tersebut menyebutkan bahwa untuk mendapatkan Kartu Mahasiswa resmi kami harus menyerahkan asuransi kesehatan yang berstandar eropa. Bagi teman-temanku yang berasal dari kawasan eropa (Spanyol, Italy, dst) ini tidak jadi permasalahan. Namun bagi teman-teman yang  berasal dari kawasan Asia, Afrika, dll ini membutuhkan jalan sedikit nikung, sedikit nikung karena harus membuat atau tepatnya membayar asuransi baru. Biayanya paling murah berkisar 70-80 euro.

Bagi saya sendiri posisi Turki (kampus asal: Marmara University) yang secara geografis merupakan eurasia (negara dua benua, Asia dan Eropa), namun tidak masuk dalam European Union (EU) ditambah banyaknya orang Turki di Jerman mambuat otak saya tertantang untuk memperjuangakan uang 70-80 euro per bulan ini dengan asumsi sehat terus selama tinggal di Jerman karena biaya berobat di Jerman sangat mahal.

Sebenarnya pada kesempatan pertama mereka (pihak asuransi) tidak memberikan celah untuk bisa menggunakan asuransi yang saya bawa dari Turki, asuransi yang telah saya siapkan dari Turki tersebut merupakan asuransi biasa yang menjamin kesehatan selama keberadaanku 6 bulandi Jeman yang saat itu seharga 100-200 TL (untuk 6 bulan), sehingga mau tidak mau saya harus membayar biaya tersebut per bulan.

Selang 2 bulan kemudian seakan-akan ada bisikan dari kesunyian malam yang memerintahkanku untuk kembali ke kantor asuransi dan memberikan alasan bahwa “asuransi yang saya bawa dari Turki itu seharusnya bisa digunakan karena sebelum berangkat ke Jerman telah mengurusi semua berkas seperti surat undangan, jaminan biaya, tiket pesawat termasuk asuransi kesehatan di Kedutaan Jerman untuk Turki. Jika asuransi tersebut ditolak tentu saja mereka tidak akan mengeluarkan visa studi saya”. Nah benar-benar mujarab karena berhasii full bisikan malam tersebut yang saya tidak tahu entah dari mana. mungkin berkat do’a Ibu Bapakku yang terpernah henti mendo’akanku… saya yakin kekuatan do’a!

Semalam mendapat pesan dari Andika, mahasiswa Marmara University yang juga mnedapatkan kesempatan Erasmus Mundus tahu ini ke Berlin, Jerman. Dia bilang agar asuransi dari Turki bisa diterima (langsung, tanpa ribet seperti kisahku di atas) harus menyertakan surat keterangan jaminan asuransi yang diisi dari negara kampus awal (dalam kasus ini, Turki). Jadi, sebaiknya diurus saja agar lebih mudah okay (foto surat ket nya ada di bawah).

Demikian dulu sedikit catatan ringan, semoga ada manfaat bagi para pembaca khususnya bagi yang akan berangkat Erasmus Mundus!

 Pic: surat keterangan jaminan asuransi

Cheers,
Braunschweig,  Maret 2014
@budysugandi

Jembatan Pelajar Indonesia

Dari Indonesia untuk Anak Indonesia

Jembatan Pelajar merupakan gerakan sosial dan rintisan (start-up) teknologi pendidikan dengan tiga fokus utama; Membantu pelajar Indonesia untuk menggali potensi diri, Merupakan situs marketplace pencarian guru keterampilan (skill-based teacher) dan sebagai tempat bagi guru keterampilan untuk mencari siswa. Menyediakan layanan bimbingan bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan baik ke dalam maupun ke luar negeri.

1 comments:

  1. Sy salin komunikasi kami sbg pelengkap informasi ini,

    From: Andika Setya

    Pertanyaan 1). Jadi selama 2 bulan pertama mas blm bs registrasi uni ya? Secara kan tanpa memberikan uang "semester fee" dan "asuransi yang berlaku" kita blm bisa registrasi ulang dan memulai kuliah. Mohon penjelasannya

    Pertanyaan 2). Tolong bisakah asuransi yang mas budi buat di Turki discan dan di upload ke sini juga?

    Pertanyaan 3). Mas bilang " bisikan dari kesunyian malam yang memerintahkanku untuk kembali ke kantor asuransi dan memberikan alasan bahwa....". Jadi disini mas memperjuangkan asuransi turkinya di "kantor asuransi jerman" ya? Bukan di Univ.nya?
    Kalau boleh tau mas pergi ke kantor asuransi jerman yang apa? AOK, TK, DAK, BARMER, HEK, IKK, BKK, KKH yg mana mas?

    Terima kasih mas, mohon dibantu dengan jawaban yang komplit plit.. hehe
    Allah razi olsun

    ***

    Herr Andika Berliner

    Saya jawab per-point yaa

    1) Oh ya, saya lupa menjelaskan secara detail tentang hal ini. Jadi awalnya saya terpaksa membuat asuransi di Jerman dengan biaya seperti di atas. Dg asuransi tsbt dan semester fee yg telah saya transfer jauh-jauh hari (tepatnya sebelum ke Jerman) sy bisa registrasi, mendapat Kartu Mahasiswa dan ikut perkuliahan. Terlalu beresiko jika ini tidak diurus sebelum perkuliahan dimulai.

    2) Asuransi Turki yg sy gunakan bisa dilihat di sini: http://www.anadolusigorta.com.tr/tr/urunlerimiz/saglik/

    3) Tepatnya Kantor Asuransi Jerman cabang Kampus (saya rasa setiap kampus punya kerja sama). Jadi sudah ada kerja sama antara pihak Asuransi dan Kampus. Lokasinya kantornya pun di daerah kampus. Kampus kami bekerjasama dg Asuransi Techniker Krankenkasse (TK), info lengkap bisa dilihat di sini: http://www.tk.de/

    O yah saya izin pertanyaanmu saya masukkan ke blog, sebagai pelengkap… Danke und Alles Gute!

    BalasHapus

tinggalkan coment anda, krna satu kata anda sangatlah berarti