Kamis, 12 Januari 2017

Resensi Buku KABUT PENDIDIKAN DI INDONESIA


Oleh :Muhammad Arhami*


Pendidikan akan membentuk karakter dan pola pikir positif dari masyarakat dan siap dalam membangun kehidupan beragama,
ekonomi, sosial, budaya, politik, dan bidang-bidang lainnya. Pendidikan juga membentuk masyarakat agar mampu mengambil keputusan yang cepat, tepat dan benar dalam berbagai permasalahan.

Menalaah buku yang di tulis oleh saudara Budy Sugandi tentang kabut pendidikan di Indonesia cukup menarik karena penulis sendiri pernah menempuh pendidikan di Indonesia, Turki dan di Jerman, sehingga penulis bisa membandingkan bagaimana sistem dan manajemen pendidikan di tiga negara tersebut, yang pastinya mempunyai corak masing-masing, untuk kemudian diramu dan dipaparkan dalam tulisan yang akhirnya jadikah buku ini.

Saya dapat sampaikan bahwa penulis telah melakukan telaah terhadap sistem pendidikan di negara yang pernah ia kunjungi terkait dengan model, kebijakan pemerintah, transparansi dan akuntabilitas, manajemen pendidikan, kurikulum, kesejahteraan guru, peran orang tua serta masyarakat, sehingga pada akhirnya lahirlah buku ini yang menguraikan “kabut-kabut” pendidikan di Indonesia yang sedang melanda saat ini. Selain bahasanya yang gurih, penulis juga menyisipkan pengalaman pribadinya langsung di lapangan seperti pengalamannya saat mengikuti konferensi matematika yang diselenggarkan oleh Berlin Mathematical School (BMS) Berlin. Di situ ia bercerita tentang konferensi dengan pemateri yang beragam baik dari level Professor hingga mahasiswa S1 (hal. 3-4). Budaya diskusi dan riset seperti ini dirasa penting untuk meningkatkan kualitas riset di tanah air.
Kabut yang sedang menyelimuti alam Indonesia dan kita berharap bahwa kabut itu akan berlalu dan kembali muncul kecerahan alam pendidikan di Indonesia dengan cahaya yang akan menyinari setiap derap langkah para pelaku maupun pengambil kebijakan untuk pendidikan Indonesia, dan salah satunya adalah dengan membaca, menelaah dan menerapkan isi buku yang ditulis oleh saudara Budy Sugandi ini.

Buku ini berisi tentang beberapa permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia. Permasalahan tersebut dianalogikan dan dibahasakan sebagai kabut pendidikan di Indonesia yang ditulis dalam bentuk opini, perspektif  dengan beberapa rekomendasi yang coba ditawarkan sebagai "cahaya" yang menghapus sang "kabut". Ada sub bagian yang membahas tentang bagaimana seharusnya pelajar Indonesia yang kuliah di luar negeri bersikap, "jangan hanya mengandalkan ijazah luar negeri saja akan tetapi lebih dari itu yaitu berpikir apa yang akan diberikan kepada negara Indonesia, walaupun kuliah di luar negeri tapi tetap berkontribusi buat bangsa Indonesia tercinta". Selain itu pada sub bagian lainnya juga diuraikan tentang tantangan kuliah di luar negeri mulai dari bagaimana jati diri, tingkat kekritisan berpikir sampai dengan mendapatkan jaringan dalam artian menjalin pertemanan dengan teman-teman dari berbagai bangsa lainnya.

Berikutnya dalam buku ini juga digambarkan bagaimana sebaiknya mahasiswa bersikap dan berkontribusi kepada negara Republik Indonesia (RI) walaupun sedang atau sudah selesai kuliah dari luar negeri, jangan merasa bangga dengan ijazah dari luar negeri tanpa berkontribusi untuk negara RI.

Secara keseluruhan isi per bagiannya sudah bagus, diantaranya pada halaman 27 buku ini ada beberapa rekomendasi yang terkait dengan kondisi pendidikan Indonesia yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan di bidang pendidikan dan ada juga subbagian yang dapat dijadikan sebagai sumber motivasi dan instropeksi diri, terkait dengan seberapa peka kita mahasiswa yang kuliah diluar negeri dalam melihat kondisi bangsa saat ini. Kiranya tidak melupakan kontribusi terhadap negeri walaupun sudah kuliah di luar negeri. Pada bagian akhir buku ini disajikan suatu model pembelajaran dengan team game tournament dari salah satu mata pelajaran yaitu matematika.

Buku ini akan terasa lebih bagus lagi jika ada latar belakang yang kuat. Hal ini penting karena akan menjelasakan kepada pembaca garis besar buku ini yaitu tentang apa gol yang diinginkan dalam buku ini. Sehingga penyampaian seterusnya akan lugas, pembaca bisa dengan mudah memahami apa isi buku. Uraian singkat tersebut setidaknya menjadi acuan penting bagi pembaca sebelum memulai "tour" bagian demi bagian. Selain itu, akan lebih baik jika pembahasannya lebih mendalam dan dianalisis lebih tajam lagi. Pada akhirnya, saya berharap melalui buku ini mampu menghadirkan "cahaya" yang akan menghapus "kabut-kabut" pendidikan di tanah air kita tercinta.

Istanbul, Februari 2015

 *Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Mahasiswa Doktoral di Yildiz Technical University, Istanbul Turkey
 Penulis buku-buku Ilmu Komputer

Jembatan Pelajar Indonesia

Dari Indonesia untuk Anak Indonesia

Jembatan Pelajar merupakan gerakan sosial dan rintisan (start-up) teknologi pendidikan dengan tiga fokus utama; Membantu pelajar Indonesia untuk menggali potensi diri, Merupakan situs marketplace pencarian guru keterampilan (skill-based teacher) dan sebagai tempat bagi guru keterampilan untuk mencari siswa. Menyediakan layanan bimbingan bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan baik ke dalam maupun ke luar negeri.

0 comments:

Posting Komentar

tinggalkan coment anda, krna satu kata anda sangatlah berarti